Di posting tentang Trip Kediri kemarin aku lupa menyertakan juga review tentang kuliner khas kota Kediri: Nasi Tumpang, Jenang Sum-sum, dan Soto Bok Ijo! Sebenarnya aku bukan penggila wisata kuliner, jadi tidak sempat mendokumentasikan penampakan makanan-makanan lezat ini. Buat readers yang mungkin akan ke Kediri, wajib mencoba tiga kuliner daerah yang unik dan lezat ini! :)
Nasi Tumpang sekilas nampak seperti nasi pecel pada umumnya, bedanya kuah Nasi Tumpang berupa sambal tumpang. Sambal tumpang sendiri merupakan sambal yang dibuat dengan bahan baku tempe yang sudah basi (tempe bosok) dan dimasak dengan ayam serta kadang-kadang rambak (kulit sapi). Sering juga disebut sebagai "Nasi Pecel Tumpang".
Cara penyajian (udah kayak nulis resep, Lin :p)
Di rumah Lely kemarin, aku disajikan sarapan berupa Nasi Tumpang dan Jenang Sum-sum. Yang membuatku kaget adalah, dengan porsi sebanyak itu, Lely biasanya menghabiskan satu setengah porsi nasi! Wah! Aku, yang tengah menjalani program OCD :p, bahkan kelabakan untuk menghabiskan satu porsi saja! Rasa nasi tumpang sangat "nano-nano" alias komplit: pedas, asin, gurih berpadu dengan sambal pecel yang berasa pedas manis. Makan sambal dabu-dabu khas Manado yang pedas to' saja aku sering nggak kuat, apalagi sambal tumpang yang "pedas + asin + manis = rame rasanya" ini, hahahaa...
Source: http://fadjarer.blogspot.com/2011/09/kuliner-kediri-kuliner-kampung-halaman.html |
Nasi disajikan di atas daun pisang, diberi sayuran daun pepaya atau sayur dedaunan lainnya, kacang panjang, buah pepaya muda dan kecambah, lantas diguyur dengan sambal pecel dan sambal tumpang. Diatasnya ditaburi lalapan mentimun, lamtoro dan daun kemangi. Lauknya sederhana saja: perkedel singkong, tempe atau tahu goreng. Dan sebagai pelengkapnya: REMPEYEK KACANG atau teri ditambah kerupuk yang renyah! Kesukaanku di Nasi Tumpang ini apalagi kalau bukan rempeyeknya! Lezat! :3
Nasi tumpang populer di daerah Kediri dan sekitarnya dan digunakan sebagai menu sarapan pagi, dijual di warung-warung makan di pagi hari yang hanya menjual nasi pecel dan nasi tumpang. Di pusat kota Kediri, tepatnya di Jalan Dhoho, setiap malam di atas pukul 21.00 WIB, setelah pertokoan tutup, seluruh trotoar di jalan itu menjadi warung lesehan nasi pecel dan nasi tumpang. Mirip dengan lesehan gudeg di jalan Malioboro Jogjakarta.
Source: http://www.ennymamito.com/2012/11/nasi-tumpang.html |
Selesai menghabiskan seporsi Nasi Tumpang, aku disajikan Jenang Sum-sum sebagai appetizer. Waduh! Lambungku nggak muat lagi, lho, Lelyyyy~ T.T
Source: http://images.google.com |
Jenang Sumsum merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras dengan kuah berupa air rebusan gula merah yang sering disebut "juruh". Santannya terasa khas, sangat gurih. Sedangkan jenang sum-sumnya terasa kenyal dan lembut. Saat sesendok jenang sumsum plus kuah santan masuk ke mulut kita, lidah menangkap rasa manis, lembut dan gurih. Hmmm, enaaaakk~ Seandainya saja aku sedang tidak kekenyangan, pasti jenang sumsum ini langsung tandas seketika :p
Akhirnya ada dokumentasi pribadi milikku :') |
Untuk makan malam, aku dan keluarga Lely menyambangi kawasan Bok Ijo untuk menikmati Soto Bok Ijo yang terkenal itu. Sentra "Soto Ayam Bok Ijo" terletak di dalam area Terminal Tamanan Kediri. Kami makan di warung Pak Djan, yang menurut Lely merupakan warung soto ayam terenak di sana.
Konon soto bok ijo sudah ada sejak tahun 1969 lho. Disebut "Soto Bok Ijo" karena dulu lokasi berjualannya di sekitar Bok Ijo yang dalam bahasa Kediri berarti Jembatan Hijau. Kini lokasinya sudah berubah menjadi pertigaan yang padat lalu lintas karena berada di samping Terminal Tamanan Kediri.
Source: http://fadjarer.blogspot.com/2011/09/kuliner-kediri-kuliner-kampung-halaman.html |
Satu porsi Soto Ayam Bok Ijo terdiri dari nasi putih, suwiran daging ayam kampung, tauge, irisan kol dan daun seledri, kemudian diguyur dengan kuah soto yang panas mengepul. Untuk penguat cita rasa: ditambahkan kecap manis, jeruk nipis dan gerusan lombok rawit. Aduh, nikmat dan sedapnya bercampur dengan rasa segar dari jeruk nipis, benar-benar lezat! Aku jadi menyesal kenapa cuma memakan satu porsi. Hmm, sangat tidak disarankan untuk menjalani program diet apapun kalau sedang nge-trip ya, readers! :( Wuiihh.., makin terasa segar, nikmat dan sedaapp...!!!
PS.
Read another culinary review about Soto Ayam Bok Ijo on http://catatan-nina.blogspot.com/2012/01/soto-bok-ijo-legenda-kuliner-kediri.html
0 testimonial:
Post a Comment