January 19, 2018

Membuat Visa Schengen-Prancis via TLScontact

ALOHAAA, readers! Woo woo woooo kangen banget menyapa pembaca sekalian sebangsa dan setanah air :') Ada kali ya satu tahun nggak nge-blog... SELAMAT TAHUN BARU anyway!

Baiklah mari kita sudahi basa-basinya. Kali ini aku akan share pengalaman mengurus visa Schengen lewat Kedutaan Besar Prancis dengan perantaraan agen TLScontact. Readers udah tahu dong, visa Schengen adalah visa yang diperlukan untuk memasuki wilayah European Union (28 negara Eropa). Setelah sukses 'menggondol' visa Schengen dari Kedutaan Besar Jerman tahun lalu, aku membulatkan tekad untuk mencoba Kedubes lainnya di tahun ini. Pilihannya: Prancis atau Belanda.

Langkah pertama yang aku lakukan adalah mencari tahu kebutuhan berkas/dokumen dan biaya jasa agen perantara dua Kedubes tersebut. Kedubes Prancis menggunakan jasa TLScontact sedangkan Kedubes Belanda menggunakan jasa Vfs Global

Tujuan utama membuat visa Schengen tahun ini adalah early spring trip ke Belanda bersama Si Emak di akhir bulan Maret 2018 mendatang. Makanya aku langsung gercep (gerak cepat.red) membuka situs Vfs Global untuk melihat segala persyaratan. Usut punya usut, biaya pembuatan visa di Vfs Global harus dibayar di muka, alias aku diminta mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu baru bisa membuat jadwal pertemuan aplikasi visa.

Karena aku anaknya suka bereksperimen dan nggak suka terikat dengan satu tempat *tsah bisa aje lu* kuputuskan untuk membuat visa di Kedubes Prancis, mendahului jadwal aplikasi si Emak. Kutransfer Rp330.000,- ke Vfs global dan memesankan jadwal tatap muka sekitar pertengahan Februari nanti. Tenang saja, nanti aku akan menemani Mama kok saat appointment.

----

Persiapan aplikasi visa

Halaman utama situs TLScontact

January 09, 2018

Pianemo dan Telaga Bintang - Raja Ampat Pt. 2

Hari ini kami akan menjajal Pianemo, another iconic spot of Raja Ampat. Nah, jika di cerita sebelumnya aku 'tersisih' dari tour de Raja Ampat, kali ini readers sudah bisa menemukan wajah cantikku tersebar di berbagai dokumentasi! Yeay! Pianemo, we're coming!




Sabtu, 23 September 2017
Berbeda dengan Wayag yang harus dicapai berjam-jam menyeberangi lautan, Pianemo dekat saja dari Pulau Mansuar sekitar 30-45 menit. Karena bagiku ini adalah hari pertama 'berlayar', aku sangat excited dan awas dengan pemandangan sekitar. Seakan lupa dengan trauma ombak ganas sewaktu di Lampung, aku memberanikan diri duduk di geladak kapal. Itu pun setelah yakin bahwa arus laut hari ini sedang teduh.

Personally sih aku tidak takut dengan arus laut. Tapi semakin banyak pengalaman berada di atas laut, semakin banyak juga belajar bahwa ada saatnya bagi kita untuk cukup duduk manis dan nikmatilah perjalanan. Ada juga saatnya harus grasa-grusu mondar-mandir di atas kapal demi mencari pemandangan terbaik untuk kemudian dipotret.