July 31, 2016

Epilogue - Turkey Trip

Kenapa baru sekarang aku menyelesaikan epilog Turkey Trip ini? Karena belum bisa move on! Hiks... Kayaknya bakal sulit sih, kalau setiap kali bosan melanda, hal pertama yang kulakukan adalah mantengin galeri HP yang isinya foto Turki semua :(

Gimana bisa move on...

Mengakhiri cerita Turkey Trip tentunya sungguh tidak afdol jika aku tidak mengucapkan special thanks buat kedua teman perjalanan-ku. Traveling dengan makhluk-makhluk setengah 'siluman' ini rasanya... hmm, menyenangkan sekaligus menjengkelkan: Nano-Nano! Aku masih geli kalau inget-inget lagi betapa ribetnya Nanda dengan rutinitas catok rambutnya dalam rangka totalitas penampilan. Atau inget Aldo yang paling peka dan sensitif masalah "bau ketek" berapapun jauh jarak 'sumber'nya. Atau tentang persaingan jumlah likers di Instagram, yang selalu dimenangkan telak oleh Aldo. Bersama mereka, buang angin a.k.a kentut bukanlah hal yang harus ditutup-tutupi (lirik Nanda), eits meskipun aku tetap saja disuruh keluar kalau ada yang mau ganti baju (lirik Aldo) :/


The annoying part? Nggak puas 'cuci mata'! Bukan cuci mata dalam artian window shopping, yah. Lelaki-lelaki Turki ini jauh lebih indah daripada tas Gucci ataupun sepatu Manolo Blahnik special edition ^^ Ananda dan Aldo pasti sudah muak mendengar aku menyerukan kalimat: "Ganteng kali abang ini!" setiap bertemu cowok lokal Turki. Hingga akhirnya... mereka balas dendam! Kalimat pengagumanku tadi itu kembali terucap saat melihat seorang waiter di suatu kios Turkish Pizza. "Hey, she said that you are cute!" Muka ini langsung merah padam setelah Ananda dengan teganya menerjemahkan ucapanku pada si waiter. -____- 

Thank you for spoiling me with happiness!

July 23, 2016

Istanbul - Turkey Trip

Have I told you that the capital of Turkey was once named "Constantinople"? Baca blog kok serasa belajar buku Sejarah ya? Hahaha maaaf, you can skip this but I'm telling you anyway... Konstantinopel didirikan Kaisar Romawi Konstantinus I di atas kota Bizantium, lalu diresmikan pada 11 Mei 330. Dalam sejarah kekristenan, kota ini juga penting karena merupakan pusat gereja di Romawi Timur (kota Roma untuk wilayah Barat) dan menjadi tempat lahirnya "Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel". Lahirnya 'syahadat' Kristen ini hasil dari dua konsili: Konsili Nicea tahun 325 yang menegaskan bahwa Anak adalah sehakikat dengan Bapa, serta Konsili Konstantinopel tahun 381 dengan mengakui Roh Kudus adalah Tuhan dan Allah yang setara dengan Bapa dan Anak. Akhirnya, setelah jatuh ke kekuasaan Utsmaniyah (Turkish lang.) alias Ottoman di tahun 1453, Konstantinopel pun berubah nama menjadi "Istanbul".


Di Masjid Sultanahmet (Blue Mosque), lebih lama selfie-nya daripada looking around

Jumat, 8 Juli 2016.
Pukul 08.40 pesawat mendarat dan setengah jam kemudian kami sudah berkutat di depan mesin penjual koin untuk naik subway. Dari Bandara Ataturk menuju hostel di daerah Fatih, kami cukup menggunakan subway ke stasiun Yenikapi, lalu jalan kaki 10-15 menit menelusuri gang-gang. Nah, mari kembali memasrahkan diri pada tuntunan 'kompas' bernama "Ananda" ;)

Turkey subway's interior, lebih luas standing area daripada seats

Di tengah perjalanan menuju hostel... ada sesuatu yang menegangkan terjadi! Jantung hampir dibuat berhenti berdetak karenanya...

July 18, 2016

Ephesus - Turkey Trip

The great theatre! Not as big as Stadion GBK sih, tapi tetap aja memukau...


Kamis, 7 Juli 2016.
Walau tak sedramatis cerita Kuala Lumpur, ekspedisi Kapadokya-Selçuk ini terasa begitu menyesakkan dada (atau "bokong"?). Bayangkan saja, Readers, bus malam kami berangkat dari Urgup-Kapadokya pada pukul 20.00 dan baru tiba di suatu terminal antah-berantah pada pukul 06.00 hari ini! Ketika akhirnya bus memasuki terminal, wajahku menjadi sumringah, semangat eksplorasi muncul ke permukaan... ealah, kami ternyata hanya transit! Selçuk masih 2 jam perjalanan lagi menggunakan dolmus. Aku, Aldo, dan Ananda hanya bisa menghibur diri sambil saling mengadukan kondisi tulang ekor yang naas. Tapi seorang Abang Bule yang kemudian kami sebut "Bujang" (Bule Jangkung.red) lebih kasihan lagi nasibnya. Jadwalnya yang padat mengharuskan Bang Bujang untuk mangkat dari Selçuk dan sudah harus di terminal lagi pada jam 1 siang. Artinya dia hanya punya 3-4 jam saja di Selçuk! Gileee... entah apa yang membuatnya menyusun itinerary begitu ketat. Bang Bujang bahkan sempat lepas kontrol dan beberapa kali berteriak emosi ketika Sopir Dolmus masih sempat-sempatnya menaikkan penumpang dari setiap halte. "Come on, are we going to Ephesus or not?! Step on it!" serunya kesal saat dolmus berjalan lambat. Untunglah si Supir hanya membalas dalam komat-kamit Turkish, kalau tidak mungkin sudah terjadi adu mulut.

"Kasian lho si Bujang, sempat nangis dia tadi habis marah-marah. Capek keknya hati Abang..." bisik Nanda. The perks of having native language which no one around you can understand. Seandainya Abang Bujang ini tipe lelaki idamanku, pasti sudah kuberikan pelukan 'puk-puk' penuh kehangatan :')

Selçuk -- selanjutnya akan kutulis "Selcuk" -- adalah pusat kota Provinsi İzmir yang mengalami perubahan nama dari "Ayasoluk" setelah diduduki oleh Dinasti Seljuk Turks pada sekitar abad ke-10. Selcuk merupakan kota persinggahan terbaik bagi traveler yang ingin mengunjungi kota kuno Efesus. Jadi jangan bingung ya ketika aku ganti-gantian menyebut Izmir, Selcuk, dan Efesus... sama aja kok destinasinya.

July 16, 2016

Cappadocia - Turkey Trip

Senin, 4 Juli 2016
Cappadocia atau Kapadokya adalah nama suatu daerah yang pertama kali kuketahui dari ayat Alkitab Kisah Para Rasul 2:9. Saat itu, Kapadokya merupakan suatu provinsi di sebelah timur Asia Kecil. Pada periode awal Kristen terbentuk, para pengikut pertama Yesus dan rasul-rasul berdiam di Kapadokya untuk sembunyi dari prajurit Roma. Rasul Paulus yang baru terusir di Yerusalem sedang dalam pencarian tempat bersembunyi yang aman. Di Kapadokya-lah dia memulai koloni Kristen pertama bersama murid-muridnya. Wih~ aku jadi terlihat kayak ahli Alkitab ya, padahal cuma nyontek disini :p

Turki/Kapadokya akan menjadi trip pertamaku menggunakan Couchsurfing. Adalah Atilla Ã–zcan, seorang warga Kapadokya asli, yang akan menjadi host-ku. Cerita lebih lanjut tentang Atilla akan kuceritakan di suatu posting tersendiri.

Sesuai perjanjian dengan Atilla, aku dijemput oleh shuttle di gerbang arrival Bandara Kayseri. Detik pertama keluar dari bandara badanku langsung menggigil. Ini di luar ekspektasi, karena 2 minggu sebelumnya Atilla menginformasikan bahwa suhu di Turki sekitar 32 derajat. Nampaknya Kapadokya merupakan pengecualian, termometer justru menunjukkan angka 24-26 derajat. Brrrrrr~

Shuttle yang bisa menampung 15 orang ini ternyata menunggu tamu dari berbagai penerbangan dengan waktu kedatangan berbeda. Aku dan seorang cewek Ekuador adalah penumpang pertamanya, which means kami harus menunggu 1-2 jam baru shuttle akan berangkat dari bandara. Duh. Waktu menunggunya sih bukan masalah berhubung aku dan cewek Ekuador ini punya banyak cerita traveling yang sepertinya tak ada ujungnya. Hanya saja... dinginnya itu lho! :(

Reunion!

July 14, 2016

Prologue - Turkey Trip

Erlin yakin mau ke Turki? Yakin?
Tidak sedikit kalimat bernada serupa yang hinggap di kuping, beberapa hari sebelum keberangkatanku ke Turki. Sejak peristiwa teror mulai bermunculan di Turki, lebih tepatnya di Ankara, kekhawatiran (disertai hestek #prayforTurkey) mulai bergaung di sekitarku. Tanpa kenal lelah, aku tetap menjawab, "Yakin." :)

ERLIN WAZ HERE! ;)

Keinginan pergi ke Turki bukan semata karena khilaf melihat tiket promo. Eh, 75%-nya memang hasil dari pola pikir kompulsif sih, hahaha. Turki akan menjadi negara besar pertama bagiku (dibanding Korea, Hong Kong, atau negara ASEAN lain.) Aku tidak hanya mengincar Istanbul, sang ibukota, tapi juga tiga wilayah lain: Kapadokya, Pammukale, dan Efesus. Kapadokya yang menawarkan pengalaman naik balon udara dengan pemandangan menakjubkan; Pammukale yang terkenal dengan travertines berwarna putih-biru memesona; dan Efesus, salah satu pasal Alkitab, yang menyimpan banyak situs bersejarah. Lalu sang juru kunci: Istanbul, kota penuh daya pikat yang terbagi ke dua benua, Asia dan Eropa... ah, terlalu banyak alasan bagiku untuk tidak melewatkan Turki begitu saja.

Salah satu bangunan cantik nan megah di antara pertokoan kawasan Fatih, Istanbul

Apakah aku gentar melihat peristiwa pemboman Bandara Ataturk tanggal 29 Juni lalu? Ya, tentu saja. Aku ini manusia biasa yang mengenal rasa takut kok; seminggu sebelum berangkat kuputuskan untuk membeli travel insurance AIG, just because. Aku pun kembali memastikan itinerary bahwa kami tidak lama berlama-lama di Istanbul, 2 hari saja cukup.

July 11, 2016

Behind the Scene of Turkey Trip

Merhaba! Hari pertama setelah libur Lebaran usai, saatnya kembali membanting tulang untuk menutupi pundi-pundi yang bocor *insert cry emoticon* Bocor? Iya, kawan. Kantongku bocor sebanyak 14,086,600 IDR alias empat belasan juta rupiah. Itu duit ya, bukan daun kering yang berjatuhan karena peralihan ke musim gugur :(


One of the beautiful memories: Haga Sophia (Ayasofya), Istanbul

Sebelum berbagi trip review selengkapnya tentang Turki, ada baiknya aku menceritakan bagian nyesek bin pedih bin penyebab sakit hati dulu ya, sekalian agar aku bisa langsung move on dari segala pengalaman 'indah' ini, hehehe... Alkisah, perjalanan ke Turki ini bermula dari penawaran sang dewa tiket promo, Bang Adi, awal Maret 2016 lalu:
Lin, mau ke Turki nggak? Ini ada tiket promo 4,8 juta (IDR) lho padahal harga normalnya paling murah 9 juta-an
Bukan Erlin namanya kalau nggak 'tertantang' mendengar dua kata "tiket promo". In the end, sepaket tiket PP Malaysia-Turki sukses di-booked seharga 4,970 juta IDR saja, terdiri dari lima connected flights: 1) Malaysia Airlines 1034 Johor Bahru-Kuala Lumpur, 2) Qatar Airways 849 KL-Doha, 3) Qatar Airways 245 Doha-Istanbul, 4) Qatar Airways 246 Istanbul-Doha, dan 5) Qatar Airways 846 Doha-KL. Harganya naik seratus ribu hanya dalam beberapa jam, that's exactly why pemburu tiket promo punya sifat kompulsif yang hanya butuh waktu berpikir 3 detik. Nah, setelah tiket diri sendiri fixed, baru deh aku merekrut travelmates. Kali ini, Aldo Aribama Siahaan dan Ananda Goentoer Lumbantobing yang siap menjadi partner jalan-jalan di Turki. Tiket mereka kemudian sukses di-issued dengan kode booking yang berbeda dariku.