May 29, 2016

Berlabuh di Labuan Bajo - Flores Trip

Nusa Tenggara Timur (East Nusa Tenggara) adalah satu dari lima Daftar Keindahan Laut Mutlak versiku sendiri (bersaing dengan Raja Ampat, Derawan, Wakatobi, dan Pulau Weh), sehingga mencoret NTT dari To-Visit-List adalah suatu pencapaian yang sungguh amat begitu membanggakan, dan layak kuberi gelar: Trip of The Year! 

Berbeda dengan trip yang biasa, kali ini aku berpetualang dengan metode "share cost." Hah? Baru kali ini emangnya, Lin? Yuhuuu... Readers tahu dong ya bahwa aku tipe planning maniac alias selalu suka membuat jadwal/itinerary sendiri. Atau, kalau malasnya sedang kambuh atau kekurangan teman jalan, aku akan menjajal open trip yang diperoleh dari berbagai sumber informasi.

"Touring Flores Mei 2016", nama grup WhatsApp yang menjadi wadah para "share cost"-er penyewaan kapal. Terdiri dari 16 orang yang mayoritas berasal dari Surabaya, kami adalah orang-orang yang berkumpul karena sukses kena iming-iming keliling Flores dengan biaya IDR 800K saja. Wow! Hanya 800 ribu untuk perjalanan keliling pulau-pulau di NTT selama 3H2M (3D2N), jika dibandingkan dengan tawaran penjual jasa trip maker di berbagai lapak yang minimum 2 juta... it's like a dream come true!

Tawaran ini kutemukan pertama kali di salah satu thread grup FB Beautiful Indonesia yang menceritakan indahnya Flores, NTT. Di salah satu komentar, ada Mas Budi yang mengajak member grup untuk ikut dalam rencana grupnya share cost kapal keliling Flores selama 3H2M dengan estimasi harga 800K. Demikian lah cerita intro perjalanan Flores Trip-ku.


Pesona Labuan Bajo sukses bikin jatuh cinta pada pandangan pertama

Trip review kali ini akan kubagi dalam dua bagian. Pertama, tentang kisah selama di daratan alias di Labuan Bajo beserta itinerary and expense list selengkapnya. Kedua, tentang cerita living on board yang menyimpan begitu banyak kenangan dan kebaperan. Cihuuuyy!

May 27, 2016

Living on Board - Flores Trip

Fotonya boleh blur. Kenangannya enggak. :)

Senin, 23 Mei 2016.
Kapal kami baru mulai melaut sekitar jam 8 pagi karena surat izin Syah Bandar belum terbit. Seharusnya sih jam segini kami sudah mulai bertualang di tengah laut hehe.. Pelajaran nih buat teman-teman yang mau sailing, jangan lupa mengurus surat izin dengan menyetor nama lengkap beserta nomor identitas (KTP/SIM/Paspor) kepada awak kapal/petugas pelabuhan. Kantor Syah Bandar yang baru buka jam 7 pagi bisa bikin gagal berangkat subuh soalnya. :(

Perhentian pertama: Pulau Kenawa. Pulau yang dimiliki oleh WNA ini menyimpan pesona atas dan bawah laut. Setelah Captain (Capt.) memberi tanda aman, tanpa berlama-lama lagi kami semua langsung nyebur lengkap dengan peralatan snorkeling dan action cam masing-masing. Ups, bukan "kami" sih, karena sayangnya aku malah kedatangan tamu tepat di hari mendarat di Labuan Bajo :( Selain aku, Mas Fahmi sang pemilik lensa tele dan Mas Tri Warso yang sesama punggawa keuangan negara juga tidak ikut nyebur. Aku ngiler juga sih sebenarnya melihat dermaga Pulau Kenawa yang begitu apik, begitu instagrammable. Untuk menuju kesana, kami harus membayar perahu kecil lagi karena kapal besar tidak bisa mendekat ke dermaga. Aku hanya bisa memandangi keseruan mereka berfoto-foto dari jauh. Cie, Erlin baper...

Dermaga Pulau Kenawa. Dari kejauhan :(

Nggak sedih-sedih banget sih, udah pernah nyicipin Bunaken yang jauh lebih indah soalnya hehe

Starfish!


Puas basah-basahan, kami langsung disambut makan siang pertama di atas kapal hasil olahan Bunda, panggilan sayang kami pada ibu juru masak di kapal. Nikmat banget rasanya! Apalagi makan beramai-ramai 14 orang lainnya yang terlihat begitu lahap mengunyah hidangan seafood segar, makananku pun semakin terasa nikmat :)

May 13, 2016

Kamsahamnida, Seoul!

Day 3. Jumat, 6 Mei 2016
Karena ini adalah hari terakhir menginap di Leo GH Hongdae, aku dan Mama memutuskan bangun lebih awal untuk packing lalu menitipkan koper + ransel di loker Hongdae St. Ngomong-ngomong soal loker... opsi ini sebenarnya sangat meringankan beban backpacker asal siap membayar sekitar 12ribu KRW alias 138ribu IDR untuk sewa loker setengah hari ukuran 50cm x 40cm x 20cm. Mahal? Banget! Tapi lumayanlah daripada harus bawa koper dan ransel 10 kg selama keliling-keliling kan?

Masih ingat dengan kisah "aku dibohongi Google" di post Part 1? Di hari ketiga ini aku malah merasa kecewa dan jengkel karena justru tidak mempercayai informasi Google. Jadi, ketika aku mengecek "Seoul weather may 2016" bulan lalu, Google menunjukkan padaku bahwa pada Jumat, 4 Mei 2016 Seoul akan didatangi hujan deras yang cukup awet. Nah... aku lupa akan hal ini, ehm, "sengaja melupakan" sih sebenarnya karena aku trauma dengan perkiraan 24℃-nya.

Keinginan pake hanbok belum tercapai :(

May 11, 2016

Annyeonghaseyo, Seoul!

Korea Selatan! Siapa yang nggak langsung membayangkan muka-muka manis, kulit putih, hidung mancung, dagu lancip saat nama negara ini disebut? Aku, salah satunya. Bagiku, Korea Selatan adalah tentang SNSD, Super Junior, dan Kim Jong Kook 'Running Man'. Kalo ditanya tentang tempat wisatanya... hmm... Nami Island? Istana khas Korea? Selain itu: blank.

Nami Island!

Ketidaktahuan ini jugalah yang membuat aku tidak begitu bernafsu untuk mengunjungi Korea Selatan. Namun akhirnya... segala hal tadi langsung terpatahkan begitu sang Ibunda Ratu a.k.a Mama awak a.k.a si Emak mengucapkan sebaris kalimat sakti:
De, kalo kwa ada tiket promo ke Korea, manjo torang pigi neh? (De, kalau ada tiket promo ke Korea, ayolah kita pergi ya?)
Alhasil di bulan September 2015, tiket AirAsia X KUL-ICH PP sukses di-booked hanya dengan Rp1,9juta saja (sembah sujud Bang Adi, sang Raja Promo) Selanjutnya, aku memutuskan untuk hanya keliling Seoul, tanpa menyambangi Busan apalagi Pulau Jeju. Waktu dan biaya memang tidak memungkinkan untuk extend the destination keluar Seoul.

Nah, what's so special about this trip? Ini adalah pertama kalinya aku akan mengajak mamaku backpacking. Dan sesungguhnya, selain Jepara Trip yang di-organize oleh rekan kerja Mama, ini juga pengalaman pertama kami travelling berdua. Wow! It's gonna be fun!

Oh ya, untuk menjawab teman-teman yang selalu mempertanyakan: "Kok bisa sih Erlin jalan terus?"... I will say, bisa banget! Do you guys know that jatah cuti adalah harta paling berharga di dunia kerjamu? You may get big salary, great boss, friendly co-workers, tapi kalo kamu ga punya jatah cuti.. ya udah wassalam aja. Di Seoul Trip ini aku tidak mengambil cuti tapi memanfaatkan libur panjang 2 hari + weekend, namun ditambah izin sehari yang memakan 5% gaji sebagai sanksi. Hiks.

Hari Selasa, 3 Mei 2016 aku memulai Seoul Trip dengan maskapai Malaysia Airlines seharga Rp737,6K per orang untuk menuju Kuala Lumpur. Belum apa-apa, aku sudah melakukan blunder, hahaha. Ternyata... tiket CGK-KUL sudah pernah kubeli di bulan Oktober 2015 yaitu dengan maskapai AirAsia seharga Rp309K per orang. Entah harus menyalahkan siapa atas amnesia separuh ini :)) Perjalanan ke Korea Selatan kemudian ditempuh dengan AirAsia X selama 6 jam terbang dengan tujuan akhir Incheon International Airport.