June 09, 2013

Crossing the Sunda Strait (Trip Merak-Bakauheni)

When you have one free day, no homework to do, don't have so much money, and some friends available for a craziness, what will you do to make your holiday unforgettable? TRAVELING!

Salah satu kapal feri yang berlabuh di Pelabuhan Merak
Jadi itulah yang kami lakukan Kamis, 6 Juni 2013 kemarin. Bersama Mohammad Budiono a.k.a Budi - partner-in-crime yang juga menjadi salah satu otak makrab kelas ke Jogja - Sali Prihastomo, dan Fina Martiningsih kami pun berniat menjajaki penyeberangan Merak-Bakauheni. Mau ngapain ke Bakauheni?? NGGAK NGAPA-NGAPAIN! Nah kan, that's what we called "craziness" ;) 
Awalnya Budi keukeuh pengen ke Menara Siger yang memang tidak jauh dari pelabuhan, tapi karena the journey will take time and money, aku (dengan berat hati) menolaknya dengan alasan "Makanya kita harus bikin Bandar Lampung Trip, biar nginep, trus Menara Siger masuk dalam itinerary-nya!" :D Hehehe...

Penampakan Menara Siger dari dekat (source: Bandar Lampung Trip)
Pukul 05.00 pagi kami bangun dan bersiap untuk ketemuan di Masjid As-Syuhada, masjid di Ceger yang juga jadi starting point Laskar Jogja kemarin. Kelamaan dandan & jajan/sarapan, kami pun baru ngumpul jam 06.00 sehingga sempat tercetus keinginan untuk batal nge-trip. Puji Tuhan keteguhan niat kami tidak serapuh itu :p Jadilah kami berempat berangkat ke Stasiun Pondok Ranji mengejar commuter line jam 07.00. Setibanya di Tanah Abang, kami segera membeli tiket KA Banten Express tujuan akhir Pelabuhan Merak seharga Rp7.000,- Meskipun ngaret ketemuannya, untung kami tidak ketinggalan kereta :') God leads our journey!!


Di dalam kereta yang sudah ngeteng sejak tadi dan sudah dijejali penumpang, kami kebingungan mencari tempat duduk kosong. Alhasil, kami harus berpuas diri duduk di ruang antargerbong. Siapa sangka ternyata tempat itu jadi 'tempat duduk' favoritku dan enggan pindah meski dalam gerbong ada kursi kosong, hahaa... Kereta berangkat dari Stasiun Tanah Abang pukul 07.30 WIB, ontime. 

Menikmati perjalanan berkereta dari pintu gerbong rasanya luar biasa! *udiknya saya emang beda, readers :p* Ngga perlu takut kegerahan (aku orangnya emang tahan banting alias anti-masuk angin) atau leher pegel karena harus nengok ke luar, hampir sepanjang perjalanan aku menjulurkan kepala menikmati indahnya pemandangan sawah dan pemukiman penduduk di Provinsi Banten. Tiga temanku sampai bingung dan geleng-geleng kepala melihat ulahku yang suka berteriak kegirangan tiba-tiba, apalagi ketika kereta melewati jembatan yang membuat kami bisa melihat aliran sungai nun jauh di bawah sana.



Karena ini kali pertama duduk di antar-gerbong, wajib banget hukumnya untuk foto-foto :3 Pemandangan sawahnya menyejukkan mata banget, selama di Jakarta kan bisanya lihat gedung-gedung pencakar langit doang :( Sayang cuaca hujan gerimis waktu itu jadi langitnya kurang oke pas difoto.
Sejuknya pemandangan sawah dan gunung di kejauhan :')
WACANA! :|
Orang Indonesia itu pinter-pinter, jago debat, banyak yang (sok) ngerti politik-ekonomi negara; tapi baca tulisan bahasa Indonesia aja nggak bisa :| *gerbong udah kosong tapi dipenuhi sampah dan abu rokok yang berserakan dimana-mana: JOROK!*

Keliatan banget kan, readers, bahagianya? :3


Pukul 11.16 WIB kereta kami pun berhenti dengan indahnya di Stasiun Pelabuhan Merak. Kapal feri yang menyeberangkan penumpang antarpulau di selalu ada setiap setengah hingga satu jam. Kami pun tidak takut ketinggalan kapal. Karena perut sudah keroncongan, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu di RM Padang di pelabuhan. Oh ya, tiket feri saat itu berharga Rp11.500,- per orang. (PS. Harganya naik per 26 Juni 2013 jadi Rp13.000,- lho http://www.antaranews.com/berita/381861/tarif-penyeberangan-merak-bakauheni-naik )

Makan siang!!

Jam 12.00 siang kami naik ke KM H.M. Baruna I. Kapal akan angkat sauh pada pukul 12.30 WIB alias setengah jam lagi. Trip kali ini adalah trip yang istimewa bagi kami berempat karena: bagi Budi, Sali, dan Fina ini adalah kali pertama bagi mereka untuk menginjak tanah Sumatera! :') Sedangkan bagiku...well, bagiku sih setiap trip adalah trip yang istimewa! :p


Oh ya, kali ini aku mendapat kesempatan 'emas' melihat pertunjukan terjun bebas ala anak pelabuhan! Kemarin ketika Bandar Lampung Trip, Fakhri sempat menanyakan apakah aku, Ayuni, dan Nopri melihat atraksi mereka, tapi karena kami keburu duduk manis dalam ruang VIP kami melewatkan atraksi itu. Kali ini, aku melihat langsung atraksi itu. Dan ketakutan sendiri! Mereka melompat dari ketinggian beberapa puluh meter (dari tiang tertinggi di kapal) hanya demi menangkap uang receh yang dilemparkan penumpang kapal ke dalam laut! Astaga... Meski mereka sudah 'profesional', tapi hal ini tetap saja berisiko kematian. Duh, ga kebayang gimana pas mereka lompat trus terjadi sesuatu (apa coba, Lin?) trus kepalanya kebentur badan kapal yang terbuat dari besi itu, MATIK! Miris ngeliat cara orang nyari duit sekarang ya :(





Pukul 15.30 WIB, aku disambut untuk kedua kalinya oleh si cantik Menara Siger :') 


Agak merasa bersalah juga sih karena ngga bisa ngajak Budi, Fina, dan Sali kesana...tapi aku takut mereka nyesal kalo kesana susah-susah (as I said before, it takes time and money) tapi ngga nemu apa-apa di dalam menara. Emang sih pemandangannya indah banget dari sana, tapi aku ragu mereka akan se-excited aku yang rela bersusah-payah hanya untuk pemandangan. Let's arrange a Bandar Lampung Trip, ya kawan-kawan, and I promise I'll take you there! :)


Kalau ada yang nanya kami ngapain aja di Sumatera sana, kami akan menjawab: ISHOMA! Ya, emang cuma itu yang kami lakukan, itu pun tanpa keluar dari Pelabuhan Bakauheni. Begitu turun dari kapal, kami segera menuju ke mushallah pelabuhan untuk menunaikan Shalat Ashar. Selesai shalat, kami jajan heboh di Indomaret (heboh banget, udah kayak bekal buat seminggu lah :p), trus beli makan di RM Padang lagi. Oh ya, karena kapok makan di RM Padang Merak tadi pagi menyebabkan kocek kami terkuras, kami pun dapat ide untuk makan secukupnya: cukup nasi dan pilus! Hahaha...gembel banget lah. Jadi kami cuma beli nasi di RM, trus lauknya pilus dan kerupuk udang beli di Indomaret. Dasar anak kos, lambung kami senang-senang aja meski lauknya nggak bergizi :p


Kapal untuk kembali ke Jawa akan berangkat pukul 17.30 WIB, tapi istimewanya kali ini adalah...jreng jreng jreeeeng~ kami naik KM Musthika Kencana! Lalu kenapa? Hehe, just FYI kapal ini termasuk golongan kapal mewah jika dibandingkan dengan kapal-kapal feri lain yang pernah menyeberangkanku. Interiornya mewah dengan sofa dan kursi-kursi empuk, deretan tempat tidur (bunker) yang nyaman, dan toilet yang bersih; semua itu bisa didapatkan pengunjung secara cuma-cuma, alias tanpa biaya tambahan di atas kapal! Nah, kami beruntung naik duluan sehingga mendapatkan tempat duduk strategis dalam ruang ber-AC dan menyaksikan kontes da'i cilik yang diselenggarakan manajemen kapal dalam rangka hari raya Maulid Nabi. 


Akhirnya rasa capek itu menyerang ketika kami mendarat kembali di Pulau Jawa pada pukul 20.00 WIB. Awalnya sempat kebingungan untuk mencari kendaraan balik ke Bintaro. Untunglah dengan tuntunan temanku di STAN ketika Tingkat 2, Prasetyo, dan hasil nanya-nanya sopir bis di Pelabuhan Merak kami pun bisa pulang ke Bintaro dengan rute Kampung Rambutan-Lebak Bulus-Ceger.


Bis dari Merak ke Kampung Rambutan baru berangkat pukul 22.00 karena nunggu penumpang penuh terlebih dahulu, alhasil Sali dan Fina pun tepar tertidur bahkan sebelum bis berangkat. Setibanya di terminal Kp. Rambutan, kami naik angkot menuju Terminal Lebak Bulus, kemudian naik angkot ke Bintaro turun di rel kereta, lalu akhirnya naik angkot C05 ke Ceger Raya. Aku sendiri tiba di kosan pukul 02.30 WIB. Berarti bisa disimpulkan Trip Merak-Bakauheni kami kali ini memakan waktu 20-an jam! Luar biasa! :D

Sekian lah pengalaman lintas 4 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung) dalam 20 jam. Pelajaran berharga yang bisa dipetik kali ini adalah: money can't buy you happiness, but friends can bring you happiness! :) Yuk cepet-cepet susun rencana nge-trip kalian bareng orang-orang tersayang :) Thanks for reading!

0 testimonial:

Post a Comment