September 30, 2015

Khob Khun Kha, Bangkok!

Next destination: Ayutthaya Province 

Puas menjelajah situs-situs candi di sekitaran Bangkok, kini saatnya... LANJUT LAGI! Hahaha! Yeah, di Day 3 ini aku dan Kak Yola akan kembali sungkem melihat berbagai candi, arca, dan patung Buddha. Bedanya, kami kali ini menuju ke Provinsi Ayutthaya!

Bangkok Railway Station / Hua Lamphong St.
Perjalanan pergi ke Ayutthaya kami tempuh via jalur kereta, yang sebenarnya cukup berputar-putar dan tidak praktis. Huhuhu... hal ini baru kami sadari kemudian setelah tiba di Ayutthaya, karena menurut tour guide di sana, ada rute yang jauh lebih ringkas dan hanya butuh waktu sekitar satu jam.

Rute kereta: On Nut St. ke Asok St. (31 baht), lanjut ke Hua Lamphong St. (28 baht), ke Ayutthaya dengan kereta Special Express jam 10.50 (345 baht one way).



Setibanya di Ayutthaya kami sempat bengong selama beberapa saat karena tidak tahu harus menggunakan kendaraan apa untuk melanjutkan perjalanan. Alhasil, kami baru mulai googling setelah mendaratkan bokong ke kursi stasiunnya. Metode termurah untuk keliling Ayutthaya adalah dengan menyewa sepeda. What?! Aku menyerah dengan opsi ini; nggak sanggup sepedaan di bawah terik matahari yang membara. In the end, kami lebih memilih naik tuktuk dan merelakan 1.000 baht untuk keliling sampai jam 3 sore. Bye bye, money :(

September 29, 2015

Sawasdee Kha, Bangkok!


Alkisah, pada suatu sore yang cerah, terjadilah sebuah percakapan via WhatsApp antara tokoh utama cerita ini dengan Yolanda Angelina Togatorop...
Y: "Info: CGK-Bangkok penerbangan langsung tgl 24-27 September harga promo 1.600.000 yol"
Y: yukk linn :3
E: Yokkk
...
Y: kalo berdua doang agak gimana ya wkwkwk
E: Iya kak wkwkwk mana Thailand pulak yakan, mirip2 Indonesia aja dia kan
Y: Iyaaa T.T gausahlah dulu?
E: Iyaa kaaak :') Kita harus beramai2 biar ga capek selfiee
Y: yasudahlah next destination aja yaaww :3
Percakapan pun ditutup dengan keputusan: tidak membeli tiket tersebut. Keesokan harinya, beberapa menit setelah sang tokoh utama tiba di kantor dan siap mulai mengabdi bagi bangsa... chat dari Bang Supriadi menyeruak di tengah keheningan (?)
A: Erlin yakin gak mau ambil yg bangkok itu? :)
...
E: Hiks godaan kali loh abang ini hahahah. Yaudah belik laaaaah
...
A: tiket sudah di email. yang jam 6 pagi habis, jadinya ambil siang

E: luar biasaaaa wkwkwk
... jadi demikianlah ceritanya mengapa Bangkok Trip ini kusebut "impulsif". Jika HK dan Kamboja Trip yang lalu direncanakan selama hampir setahun, trip kali ini benar-benar spontan, nyaris tanpa rencana. Penyusunan itinerary pun baru benar-benar dimulai 1 minggu 2 hari sebelum keberangkatan ^^

Ekspresi bahagia punya banyak 'kenalan baru': candi di negeri tetangga :')

Ada beberapa versi imajinasi yang akan terlintas di pikiran orang jika mendengar kata "Bangkok". Versi 1: pecinta sejarah, pasti akan membayangkan candi-candi Buddha lengkap dengan Grand Palace yang kesemuanya berarsitektur khas Thailand dengan warna emas-perak cerah ceria. Versi 2: penggila shopping, yang langsung membayangkan pusat belanja yang tersebar di seluruh Bangkok, siapa sih yang tidak tahu pakaian impor Bangkok yang terkenal dengan model-model lucu dan harga murah? Versi 3... apa hayooo? Ah, nggak usah sok polos gitu deeeeehh... "Ladyboy" pasti juga terlintas di benak saat mendengar "Bangkok" disebut. "Menonton ladyboy show" masuk dalam to-do-list kami, lho, sayangnya tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan dana. Jadi mohon dimaafkan kalau aku tidak bisa banyak bercerita tentang sisi Bangkok yang satu itu ;)