June 19, 2017

Keliling Stasiun Metro Moskow

Proyek pembangunan yang diprakarsai Pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin ini menyimpan banyak cerita. Padahal ekspektasiku ketika mengawali Metro Stations Tour tidaklah sebegitu tinggi, "Oh, ini serupa aja kayak mengunjungi museum-museum yang kebetulan menjadi tempat persinggahan metro." Tak pernah kusangka akan menemukan 'dunia lain' di setiap stasiun-stasiun. Ada stasiun yang merepresentasikan persahabatan dengan negara tetangga, ada yang semata memfokuskan pada mosaik di ujung peron, ada juga yang benar-benar total dalam mendekor interiornya dengan lukisan dan patung.

Favoritku: Komsomolskaya Station

Belum lagi... semuanya gratis! Kita hanya dikenai charge satu kali perjalanan, serupa menggunakan kartu KRL atau Transjakarta (₽55 alias Rp13 ribu saja). Toh ada saja yang menjajakan jasa metro tour guide dengan rata-rata harga USD 30-35 atau setara setengah juta rupiah. Tur yang satu ini berbeda dengan tur -- maaf tidak bermaksud rasis -- wisatawan China yang sering kami temukan sedang metro tour juga. Kalau paket tur mereka biasanya hanya 5-10 menit dan isinya melulu foto-foto.

Sedangkan pada metro tour yang ditawarkan oleh company/orang Rusia, guide bukan hanya bisa menjadi penunjuk arah, tukang foto, atau pemberi informasi ala-kadar. Mereka juga mampu menjawab setiap curious question peserta tursemisal: "Berapa banyak kejadian wanita melahirkan dalam metro?" Pun bisa juga diminta bercerita tentang top secret-nya metro Rusia: jalur transportasi rahasia bernama Metro-2 yang menghubungkan Kremlin dengan berbagai titik penting pemerintahan di Moskow. Woah! Bisa sekalian ketemu KGB nggak ya?

Cuma butuh tenaga aja kok untuk metro tour

Selagi menimbang-nimbang apakah USD 35 worth untuk keliling stasiun-stasiun metro hanya selama 1,5 jam... simak dulu yuk review hasil tur independen aku, Vani, dan Bang Adi selama 3 hari di Moskow.

1) Belorusskaya (Белору́сская) | Koltsevaya LineZamoskvoretskaya Line

Readers udah familiar dong sama stasiun satu ini? Stasiun Belorusskaya adalah stasiun awal dan akhir setiap perjalanan kami selama keliling Moskow 3 hari. Stasiun terbagi atas dua jalur, yaitu jalur coklat Koltsevaya (menuju Prospekt Mira St.) dan jalur hijau Zamoskvoretskaya (menuju Teatralnaya St.) Nama "Belorusskaya" diberikan sebagai bentuk penghargaan Rusia atas hubungan diplomatik dan persahabatan erat dengan Republic of Belarus, yang dulunya berada di bawah Uni Soviet sebelum akhirnya memerdekakan diri pada 25 Agustus 1991.
Interior stasiun Belorusskaya pada jalur hijau tidak begitu menakjubkan, meski tetap berkesan antik dengan tiang-tiang lebar (pylons) berbalut marmer hitam-coklat dan lampu lantai kuno berdiri di tiap-tiap ceruk pylon, mengeluarkan cahaya kuning terang. Dari jalur hijau, kita tinggal menggunakan tangga dan eskalator untuk naik menuju tunnel jalur coklat.

Mosaik oktagonal

Berkebalikan dengan line tetangga, tunnel di jalur coklat punya 12 karya seni mosaik oktagonal yang sangat menarik untuk diamati. Mosaik ini dibuat dari bahan batu alam (bukan kaca) dengan tema kehidupan sehari-hari warga Belarus. Mengitari mosaik di sepanjang langit-langit peron, terdapat ukiran emblem putih lambang khas Rusia yang disusun secara tiled. Di bagian lantai tersusun ubin dengan pola tiled bermotif ornamen ala Belarus. Interiornya sendiri terdiri dari pylons marmer putih yang terlihat megah dipantuli cahaya lampu putih dari tatakan keramik berukir yang menempel pada setiap pylon. Sejumlah dekorasi dalam tema Belarus juga dapat kita temukan di sekitar peron.



Jalur coklat (Koltsevaya line) memang terkenal punya stasiun-stasiun terindah di Moskow. Konon, saat merancang peta jalur metro Moskow, Pak Stalin secara tak sengaja meletakkan cangkir kopi di atas desain hingga meninggalkan bekas lingkaran coklat setelah cangkir diangkat. Entah benar atau tidak, stasiun di jalur coklat layak disinggahi satu persatu karena keindahan interiornya.

Belakangan baru aku tahu bahwa pernah ada peristiwa pemboman di stasiun Belorusskaya jalur hijau ini. Bom meledak dari bawah kolong salah satu bench/bangku marmer yang terletak di peron dan mengakibatkan 7 korban luka-luka.

2) Mayakovskaya (Маяковская) Zamoskvoretskaya Line

Masih ingat dengan stasiun yang pernah jadi shelter dari serangan udara saat Perang Dunia II ini kan? Atau perlu diingatkan lagi oleh post yang satu ini?


Nama stasiun diambil dari seorang penyair Rusia, Vladimir Mayakovsky, yang membawa gebrakan Russian Futurist Movement dalam dunia seni. Dia adalah seorang penggubah syair, penulis dan pengarah drama, pemain film, editor jurnal seni, bahkan pelukis poster dukungan pada Partai Komunis. Mayakovsky diakui Stalin sebagai penyair yang paling bertalenta yang pernah dimiliki Rusia.

Dibangun dalam gaya art-deco yang berbeda dari gaya interior stasiun lainnya, Mayakovskaya adalah stasiun pertama dengan tipe desain Deep Column Station, suatu layout berciri khas colonnades/tiang-tiang ramping penopang atap. Coba readers bandingkan bentuk tunnel Mayakovskaya dengan tunnel stasiun-stasiun lain yang pada umumnya berbentuk jejeran pylons. Beda kan? Terlihat jauh lebih lengang dan spacious. Mayakovskaya semakin terlihat mencolok berkat aksen baja stainless yang menghiasi tiang maupun lengkungan pembatas peronnya. 



Jika desain interiornya saja belum cukup membuat kagum, cobalah readers mendongak ke langit-langit. Stasiun Mayakovskaya terutama populer dengan 34 mosaik karya Alexander Deyneka di sepanjang langit-langit tunnel/terowongan. Kumpulan mosaik berjudul "24 Hours in the Land of the Soviets" ini menggambarkan visi Stalin dalam melihat masa depan Soviet yang lebih cerah.

Segala sesuatu yang ada di Mayakovskaya berhubungan erat dengan Sang Diktator, Joseph Stalin sendiri. Mayakovsky adalah penyair yang disebut Stalin sebagai "...the best and the most talented poet of our Soviet epoch." Pada perayaan October Revolution tanggal 7 November 1941, Stalin menggelar pertemuan akbar antara pemimpin partai dengan rakyat Moskow di aula utama stasiun. Bahkan, selama PD II, Stalin tinggal di stasiun Mayakovskaya. Kurang lekat gimana lagi, coba, kisah 'asmara' keduanya?




Tahukah kamu bahwa lebih dari 100 bayi dilahirkan di stasiun Mayakovskaya saat PD II berlangsung?

3) Novoslobodskaya (Новослобо́дская) Koltsevaya Line

Ini stasiun terdekat untuk mencapai flat Mas Wawan di RSUH. Stasiun Novoslobodskaya terkenal dengan 32 panel kaca patri (stained glass) berbingkai tembaga tebal yang terpampang pada setiap pylon di interior stasiun. Pylons didekorasi sedemikian rupa sehingga jika dilihat dari jauh tampak seperti gelombang naik-turun hingga ke ujung peron. Chandeliers bergelantungan di langit-langit berbentuk kubah polos, menyinari ubin lantai dengan pola papan catur berwarna hitam-merah/coklat serta tembok bermarmer dengan warna senada.

Novoslobodskaya dan pylons 'gelombang'-nya

Seniman

6 dari 32 panel kaca patri ini melukiskan profesi manusia seperti arsitek, ahli geografi, seniman, insinyur musisi, dan ahli pertanian. Panel lainnya bermotif gambar geometris dan bintang lima sudut. Jika berjalan ke ujung peron, akan kita temukan mosaik yang merepresentasi perempuan dengan anak di gendongannya. Mosaik berjudul "Peace Throughout the World" ini merupakan hasil karya seniman Pavel Korin, yang konon menemukan inspirasi dari wujud istrinya sendiri. 

Peace Throughout the World

4) Prospekt Mira (Проспе́кт Ми́ра) Koltsevaya Line

Prospekt Mira terlihat masih baru dan bersih karena memang baru mengalami pemugaran dan dibuka kembali pada Mei 2016 lalu. Dulunya stasiun ini bernama Botanichesky Sad (Ботанический Сад) karena adanya Botanical Garden of Moscow State University tidak jauh dari sini. Tak heran tema kebun dan tanaman seperti melekat erat pada stasiun. Selain taman botani, Prospekt Mira juga jadi stasiun tujuan utama untuk menuju Olympic Stadium dan Moscow Cathedral Mosque.



Penuh bunga-bunga~
Lambang apa ya hmmm

Interior stasiun berupa pylons marmer putih terbalutkan relief berbahan keramik dengan elemen bunga-bungaan. Di tengah setiap pylon terdapat relief berbentuk medalion (lempeng bundar), menampilkan berbagai aspek perkembangan agrikultur di Uni Soviet. Mengimbangi kemewahan ukiran pada pylons, bagian lantai dibuat dengan pola chessboard dari granit hitam dan abu-abu, serta langit-langit putih bersih digantungi sejumlah chandeliers antik.

Peron dan chandeliers

5) Komsomolskaya (Комсомо́льская) Koltsevaya Line, Sokolnicheskaya Line

Terletak di bawah transport hub tersibuk di Moskow, Komsomolskaya merupakan salah satu stasiun tersibuk di seluruh stasiun metro Moskow dan juga terpadat di jalur Koltsevaya. Di atasnya, Komsomolskaya Square, menjadi titik keberangkatan kereta api terminal LeningradskyYaroslavsky, dan Kazansky. Meski punya dua jalur, interior pada jalur Koltsevaya adalah yang menarik di stasiun ini, jadi pastikan kalian memilih metro yang berhenti di jalur coklat ya. Jalur merah Sokolnicheskaya sendiri digunakan jika ingin menuju terminal kereta api di atas stasiun ini.

Saat mencoba untuk mempelajari makna di balik interior Komsomolskaya St. aku mengalami kebuntuan, readers, hahaha. Bukan karena informasinya sedikit, tapi justru karena terlalu melimpah. Jadi buat readers yang pengen tahu mendalam, bisa melipir kesini ya. Aku hanya sanggup membahas apa yang terlihat dan kupahami.




Keluar dari metro, mata kami langsung terpaku pada langit-langit bercat kuning yang memanjang di atas peron. Sekali lagi, senimal Pavel Korin menampilkan mahakaryanya dalam bentuk mosaik pada langit-langit stasiun. Terdapat 8 mosaik besar yang mengekspresikan tema "Historical Russian fight for freedom and independence." Menurut sang artis, karya mosaik diinspirasi oleh pidato Stalin pada 7 November 1941 dimana beliau memotivasi tentara Rusia di tengah kekalahan awal mereka pada periode awal PD II untuk terus mengingat perjuangan heroik ayah dan kakek mereka. Stalin membangkitkan memori pejuang-pejuang ini tentang pemimpin militer Rusia seperti Alexander Nevsky dan Dmitry Donskoy. Figur-figur historikal inilah yang digambarkan pada ke-8 mosaik besar di langit-langit stasiun.


6) Arbatskaya (Арба́тская) Arbatsko-Porkovskaya Line

Dibangun pada tahun 1953, Arbatskaya menggantikan stasiun pendahulunya yang rusak terkena serangan bom Jerman tahun 1941. The New Arbatskaya dibangun lebih dalam lagi dengan ukuran yang juga lebih luas agar bisa digunakan sebagai tempat berlindung dari serangan nuklir. Ukuran luas ini menjadikan Arbatskaya sebagai stasiun dengan peron terpanjang kedua di Moskow (250 m) setelah Vorobyovy Gory St. (270 m).


Peron
Lorong utama stasiun memiliki bentuk elliptical yang jarang digunakan dalam pembangunan stasiun, biasanya interior stasiun metro berbentuk circular. Bentuk elips ini menyebabkan Arbatskaya memiliki langit-langit dengan kubah yang tinggi, namun tetap terlihat apik dan menarik setelah dielaborasi dengan hiasan relief bunga-bungaan dan chandeliers pada kedua sisi (bukan di tengah-tengah) kubah ceiling.


Elliptical tunnel

7) Kievskaya (Ки́евская) | Koltsevaya Line, Arbatsko-Porkovskaya Line, Filyovskaya Line

Jika di awal ada stasiun yang ditujukan untuk Republik Belarus, Kievskaya ini ditujukan untuk Ukraina. Tahu dong nama "Kiev" berasal dari mana? Apalagi kalau bukan ibukota Ukraina.

Interior stasiun pada jalur coklat terlihat indah dengan pylons persegi dari marmer putih dan ditempeli 18 mosaik besar karya seniman A. V. Myzin, beberapa diantaranya menggambarkan hari-hari keemasan Ukraina, sedangkan mosaik lain menceritakan revolusi tahun 1917. Mosaik-mosaik ini diciptakan dalam rangka perayaan persatuan Rusia dan Ukraina. Baik mosaik maupun lengkungan antar pylons dibingkai dengan hiasan keemasan yang semakin menambah megah tampilan stasiun. Ehm, kami sebenarnya tidak menginjak peron di jalur coklat, jadi maaf ya tidak ada foto yang bisa ditampilkan.

Gaya baroque di jalur biru dongker
Pindah ke jalur biru dongker, pemandangan interior yang terlihat sama memukaunya. Mirip dengan stasiun Komsomolskaya, interior Kievskaya jalur biru dongker didekorasi seluruhnya dalam gaya baroque. Baroque adalah gaya arsitektur yang banyak dipakai pada gereja, istana, dan gedung teater sejak abad 16. Punya ciri khas "kemewahan" dan memiliki banyak lengkungan pada bangunannya, gaya ini juga sangat mengutamakan seni ukir dan lukisan pada langit-langitnya.

Kehidupan di Ukraina

Pylons-nya berbentuk persegi dari marmer, berwarna senada dengan keseluruhan tema interior yang terbungkus warna putih. Langit-langitnya dihiasi serial lukisan frescoes yang mencerminkan kehidupan di Ukraina, masing-masing terbingkai ukir-ukiran khas Ukraina. Di bagian tengahnya menggantung chandeliers heksagonal yang memancarkan cahaya putih terang. Mosaik besar di ujung peron dibentuk dalam rangka peringatan 300 tahun reunification of Russia and Ukraine.

300 Years of Reunification of Russia and Ukraine
Peron
Stasiun ini adalah hasil 'keringat' Nikita Khrushchev, Pimpinan CPSU (Partai Komunis) tahun 1953 yang merupakan penduduk asli Ukraina. Khrushchev terlibat dalam pembangunan stasiun ini untuk mewujudkan rasa hormat dan cintanya atas tanah air.

8) Park Pobedy (Парк Победы) | Arbatsko-Porkovskaya LineKalininsko-Solntsevskaya Line

Sudah pernah baca cerita tentang Park Pobedy St. kan? Kalau belum, monggo kilas balik dulu ke post yang satu ini.


Kesan pertama yang muncul di kepalaku begitu menginjakkan kaki di peron adalah... woah, ini pasti stasiun paling baru. BERSIH. Banget. Marmernya masih mengkilap. Baik marmer merah di sisi-sisi luar pylons maupun marmer abu pucat di sisi dalamnya. Begitupun lantai motif papan catur hitam-putih dan langit-langit putih bersihnya. Stasiun metro Moskow ke-165 ini padahal bukan stasiun yang paling baru berdiri. Park Pobedy diresmikan pada 6 Mei 2003, hampir bertepatan dengan peringatan ke-58 Victory in the Great Patriotic War 1941-1945.

Ujung peron

Tampilannya unik sih... unik banget malahan. Tapi... masa gini doang? Untunglah kami tidak buru-buru balik kanan untuk cabut dari stasiun unik ini. Di ujung peron, di arah yang berlawanan dengan jalur exit/entrance, terdapat mosaik raksasa hasil karya seniman Zurab Tsereteli yang melukiskan French Invasion of Russia pada tahun 1812. Tips untuk mengambil foto yang kece di stasiun ini: bersabarlah sampai peron kosong.


Karena tidak begitu terkesan dengan interiornya, kami tidak menghabiskan waktu lebih untuk explore stasiun ini. Padahal ternyata ada satu peron lagi yang dimiliki Park Pobedy, interiornya bertolak belakang 180° dengan yang kami saksikan saat itu: pylons-nya berwarna merah di sisi dalam dan berwarna abu pucat di sisi luar. Wah, leh uga ya konsepnya hahaha. Ada mosaik besar juga di ujung peron satu itu, mengambil tema Perang Dunia II.

9) Ploshchad Revolyutsii (Пло́щадь Револю́ции) | Arbatsko-Porkovskaya Line

Ploshscad Revolutsyii St. mendapat nama demikian karena berada tepat di bawah Revolution Square. Interior bangunan nampak biasa saja dengan pylons putih berhiaskan marmer merah pada setiap lengkungannya. Di sisi dalam lengkungan menuju standing area peron, tembok dilapisi marmer kuning yang nampak tua dan kuno. Yang paling menarik adalah sejumlah patung tembaga yang menghiasi setiap sisi lengkungan pylons baik yang menghadap maupun membelakangi peron, diukir sang sculptor, Matvey Manizer, duduk/berdiri di atas marmer hitam. Layaklah jika Stalin menyampaikan kekagumannya pada sang seniman, melihat sulitnya cara menyesuaikan tinggi patung dengan jarak kosong antara puncak lengkungan ke marmer hitam di bawahnya.



Sejumlah 76 patung tembaga mengisi 'kehampaan interior Ploshschad Revolutysii, masing-masing menggambarkan profesi warga Uni Soviet. Ada tentara, petani, atlet, penulis, penerbang, pekerja industri, bahkan anak-anak usia sekolah.

Profesi apakah ini?

Psstt! Katanya salah dua patung tembaga di stasiun ini sering jadi incaran wisatawan lho. Coba tebak patung apaaa? Hehehe... patung anjing penjaga! Dengan menggosok-gosok moncong hidungnya, kamu bisa mendapat keberuntungan. Satunya lagi patung seorang gadis pelajar yang konon bisa 'menyembuhkan' hubungan romansa jika kamu menggosok-gosok sepatunya. Kayak lampu ajaib Aladdin gitu dong? 

Ah, tapi jangan dilakukan ya. Anjing kan haram. Eh, maksudku... haram hukumnya, percaya sama yang begituan 😛

10) Aviamotornaya (Авиамото́рная) | Kalininsko-Solntsevskaya Line

Aviamotornaya adalah stasiun metro perdana bagi aku, Vani, dan Bang Adi setibanya di Moskow.  Di metro ini kami sempat menunggui Mas Wawan yang mengantar temannya pulang dulu, sebelum kemudian mengantar kami ke Belorusskaya St.


Hallway-nya langsung bikin jatuh hati pada pandangan pertama. Langit-langitnya itu lho... wuih, indah banget pokoknya! Tersusun dari ratusan piramida emas teranodisasi yang berbentuk tetrahedron. Bentuk tunnel-nya juga modern banget beda dengan stasiun-stasiun Moskow lainnya. Di ujung tunnel terdapat metal sculpture yang sesuai dengan keseluruhan tema stasiun ini: Aviation and Flying.

Flying

Pernah ada kecelakaan yang memakan korban jiwa terjadi di Aviamotornaya. Tahun 1982, eskalatornya mengalami kerusakan tepat saat rush hour jam 5 sore. Eskalator mengalami akselerasi 2,4 kali dari kecepatan standarnya, membawa orang-orang yang menaikinya berada dalam horor yang mencekam. Tercatat ada 8 korban jiwa dan 30 luka-luka karena saling bertubrukan di ujung bawah eskalator, tertindih oleh korban lainnya selama jeda waktu yang cukup panjang. 

11) Partizanskaya (Партизанская) Arbatsko-Porkovskaya Line

Pada post sebelumnya aku sudah bercerita tentang stasiun Partizanskaya, yang jadi stasiun tujuan jika ingin menyambangi Izmailovo Market. Sama seperti 'kasus' Prospekt Mira St., stasiun Partizanskaya juga sempat dinamai Izmailovsky Park hingga tahun 2005. Namanya kemudian berubah pada peringatan Kemenangan Uni Soviet ke-60 agar lebih merefleksikan tema yang diusung dalam pembangunan stasiun, yaitu perlawanan militer (partisans) Soviet terhadap Nazi.

Partizanskaya juga mempunyai keunikan sendiri. Di saat seluruh stasiun lain hanya punya dua jalur subway untuk setiap peron, Partizanskaya justru punya tiga jalur. Satu jalur di tengah awalnya direncanakan menjadi jalur khusus untuk lalu lintas masuk dan keluar Stalin Stadium (now "Izmailovo Stadium".red), stadion yang akhirnya tidak pernah dibangun hingga kematian Sang Pemimpin Soviet pada 1953. Jalur tengah ini kemudian dimanfaatkan ketika stasiun mencapai peak hours dan untuk kereta yang menuju depot Izmailovo.



Interior stasiun tampak mencolok dengan barisan pilar berbalut marmer putih, satu baris pada setiap peron. Setiap pilar didekorasi relief tembaga di bagian puncaknya, simbol penghargaan kepada partisan Soviet. Pada dua pilar yang terdekat ke tangga exit, berdiri kokoh dua patung tembaga: Zoya Kosmodemyanskaya di sisi kiri dan Matvey Kuzmin di seberangnya. Di puncak tangga tampak megah sekelompok patung karya Matvey Manizer yang diberi judul "Partisans". Saat hendak keluar menuju Pasar Izmailovo, kami melihat satu vas bunga tergeletak di kaki patung Partisans. Itu adalah tanda penghormatan warga Rusia terhadap para pejuang. Di hari Victory Day berikutnya baru kami melihat banyak sekali bunga diletakkan di berbagai patung pejuang perang.

"Partisans" dan vas bunga

*

Dari hampir selusin stasiun metro yang kami kunjungi, ternyata masih ada saja yang terlewat. Alamak! Sebut saja Chistye Prudy St.Taganskaya St.Elektrozavodskaya St., dan Dostoyevskaya St. Artikel dari RBTH yang ini juga bisa jadi salah satu pegangan untuk melihat-lihat rute tur yang terbaik.

Readers yang menyebut diri sebagai pecinta sejarah dan/atau seni, wajib banget nih menjalani Metro Stations Tour di Moskow. Kalau sudah ada, jangan lupa berbagi cerita padaku. Aku penasaran, stasiun metro mana yang menjadi favorit kalian. Kalau aku... Komsomolskaya St. yang jadi juara, sama seperti dia sukses menjuarai 1958 International Exhibition di Brussels 👍

***

Mosaik di ujung tunnel Novoslobodskaya St.

Convex Mirror di Peron Park Pobedy St.

Makasih sudah menemani, Mas Wawan!
Loc: Komsomolskaya St.

0 testimonial:

Post a Comment