"Kami udah di bawah. Mana kalian?!" adalah kalimat yang mengawali perjalanan kami hari kedua di Hong Kong ini. Karena kamar kami yang tidak memiliki jendela maupun ventilasi, aku dan Kak Yola sukses tertidur nyenyak berkat dinginnya AC dan gelapnya kamar. Meski alarm sudah berdering sejak jam 6 pagi, apa daya kami baru membuka mata setengah jam kemudian.
Full team on Day 2!
DAY 2. JULY 17. HONG KONG
Betapa senang hatiku bisa bertatap muka lagi dengan orang-orang ini: 1) Bang Iman, yang sukses membuat kami terpukau karena the best outfit, 2) Bang Jona, yang meski pada awalnya sok-sok nolak, akhirnya mau menjadi bendahara trip, dan 3) Bang Rapro yang baru kali ini aku temui, dengan suara tawanya yang membahana membuat kami langsung pura-pura tidak kenal saking malunya. HAHAHA. The Horbo pun lengkap sudah, namun sayang sekali aku tidak bisa mendeskripsikan secara detail setiap kelucuan yang keluar dari mulut maupun tingkah laku mereka. Semoga orang-orang Hong Kong tidak ada yang stress mendadak melihat kelakuan kami walau hanya beberapa menit bersama di dalam metro :p
Sesuai itinerary kami hari ini akan berangkat menuju The Peak Tower dan Disneyland Hong Kong. Readers, karena aku cantik dan baik hati (?) dan tidak ingin kalian mengulangi kebodohan yang sama seperti The Horbos a.k.a Para Kerbau ini, susunlah itinerary sebaik dan setepat mungkin, terutama dalam aspek transportasinya. Setelah membeli sarapan roti seadanya demi penghematan anggaran di 7-11 terdekat, barulah kami tersadar tidak tahu bagaimana caranya menuju The Peak. Kak Yola pun dalam sekejap langsung menjadi "Kepala Bidang Pencarian Arah dan Transportasi" secara aklamasi, hahaha! Berbekal iPhone dan PowerBank, dia menuntun kami untuk melangkahkan kaki menuju stasiun metro.
Walking to The Peak Tram Lower Terminus. Udara Hong Kong di pagi hari masih terasa segar
Gunakan metro dari Tsim Sha Tsui St. ke Central St., exit di J2. Jalan kaki sekitar 20 menit dari stasiun ke The Peak Tram Lower Terminus.
Tram paling awal beroperasi pukul 8 pagi, jadi kami beruntung karena tram serasa milik pribadi! Tiketnya seharga HK$ 28, lebih murah karena kami menggunakan Octopus Card.
Duduk manislah di dalam tram, dan kita akan tiba di The Peak dengan selamat sentausa.
Atraksi utama yang akan kita cari disini adalah: sensasi menaiki tram - sejenis kereta pendek dengan kapasitas 120 penumpang - dengan jalur mendaki. Make sure you sit on the right side, di sisi sebelah kanan, agar bisa melihat city view Hong Kong dengan kemegahan bangunan-bangunannya! It was really a breathtaking sight! Menaiki tram ini sensasinya mirip-mirip menaiki wahana gondola di Dufan! Yang takut ketinggian disarankan untuk tidak menoleh ke belakang, karena nanti bisa jadi tiang garam... eh, bisa merinding melihat curamnya jalur rel!
Dasar Ratu Museum, aku girang sekali menemukan Museum Sejarah Tram di dalam terminus ini!
Ready to depart! Enggak, itu Bang Rapro bukan lagi berdoa kok, readers :')
Kami akhirnya menginjak The Peak sekitar pukul 8.20. Dibandingkan itiinerary, kami memang kesiangan. Tapi dibandingkan jam operasional The Peak, kami kepagian! Ya, SkyTerrace alias puncak The Peak Tower baru dibuka pukul 10 pagi. Kami harus menunggu 1 jam 40 menit. Di luar The Peak ada Starbucks, jadi jangan takut mati gaya. Selain itu di taman juga ada tram kuno berwarna hijau yang bisa jadi latar untuk bernarsis ria ;)
Meskipun cuaca sedang panas-panasnya, langit Hong Kong kelabu hari ini. Bahkan sekitar jam 9 pagi sempat turun hujan gerimis. Tak bisa dipungkiri ada rasa pesimis juga, mau lihat apa coba di ketinggian sana jika langit mendung begini? Ya sudahlah, the show must goes on. Aku yakin pasti trip ini akan tetap penuh keceriaan semendung apa pun langit di atas sana :)))
The Peak Tower yang unik berbentuk perahu ini jelas terlihat lho dari Tsim Sha Tsui Promenade
SkyTerraceberada di ketinggian 428 mdpl dan merupakan platform tertinggi di Hong Kong. Kita disajikan pemandangan 360 derajat membentang ke seluruh Hong Kong, dengan sensasi yang berbeda-beda di pagi, siang, maupun malam hari. Bahkan di saat mendung indahnya pemandangan sungguh tak terkatakan, readers! Begitu memasuki SkyTerrace kami diberikan alat audio untuk mendengar narasi menarik tentang SkyTerrace dan sekilas Hong Kong.
"Kok berkabut ya... semoga pas aku balik kesini sama Abang itu cuacanya lebih cerah..." - she said. Maybe.
The forest of concrete: Hong Kong!
Jangan kepo, readers, aku sendiri ngga tahu kok nulis note-nya buat siapa
Agak menjauh dari tepian terrace, kita akan menemukan panggung kecil yang dihiasi bingkai hati raksasa berwarna merah dengan judul: The Peak I love you! Sama dengan konsep love locks di Paris, kita bisa memasang note berbentuk hati di dalam bingkai ini. Sudah bisa ditebak, kaum wanita lah yang merajai lokasi ini. Berbagai bahasa mewarnai notes itu, aku menemukan bahasa Jepang, Korea, Prancis, dan Spanyol.
Kejadian bodoh di The Peak? Foto di atas salah satunya! Awalnya cuma tertarik melihat bentuk mesin yang unyu itu lalu iseng-iseng mendekat, ternyata itu adalah "mesin pembaca garis tangan". Cukup masukkan $5 (kalau tidak salah) dan Anda bisa mengetahui masa depan! *tsah* Bukannya aku mendadak kafir, readers, tapi aku kok yakin akan ada hal lucu yang bisa jadi bahan cerita nanti setelah mencoba mesin ini ya~ Alhasil aku lah yang jadi kelinci percobaan. $5-ku berubah menjadi... sederet huruf Mandarin yang sama sekali tidak aku pahami! HUAHAHAHA. Duh, harus nyari lao shi (guru.red) di mana nih yang bisa bantu menerjemahkan, siapa tahu ada nama seseorang tercantum di selembar kertas itu :3
Dari Central St. jalan kaki ke Hong Kong St. (tidak perlu keluar stasiun)
Gunakan metro Tung Chung Line turun di Sunny Bay St.
Dari Sunny Bay St. pindah jalur menuju Disneyland Resort Line
Kalian tidak akan salah jalur, karena kereta menuju Sunny Bay St. ini memiliki jendela dengan bentuk kepala Mickey Mouse yang super duper imut! Desain interiornya pun menarik dihiasi berbagai figurine Disney.
Duduk manislah di dalam metro, dan kita akan tiba di Disneyland Hong Kong dengan selamat sentausa.
Jika ditanya apa yang terbayang olehku saat tahu akan mengunjungi theme park dengan HTM hampir Rp1 juta ini, aku akan menjawab: Dufan! Ya, Disneyland di otakku tidak terlepas dari berbagai wahana yang butuh antrian panjang sejam lamanya demi 5-10 menit. Ternyata justru di Disneyland lah aku bernostalgia dengan masa kecilku, membuatku ingin menelpon Mama di Manado sana untuk berterima kasih sudah mengizinkan aku membeli komik-komik Paman Gober, Donald Duck, Mickey Mouse, dll yang sebenarnya terbilang barang mewah mengingat keadaan ekonomi kami di tahun 90-an itu. Orang tuaku memang luar biasa! Ups, orang tua "KITA" memang luar biasa! ;)
The place where your bedtime stories are no more just "stories" ;)
Setelah sempat terkena jackpot - memasuki rumah entah-apa-namanya hanya untuk berfoto sekali dengan wajah ceria dan sekali dengan wajah muram bersama tokoh Disney yang tidak aku kenal - kami memutuskan untuk menonton musical stage shows, parade, dan fireworks show saja. Tentu saja sambil tetap berfoto-foto :3
Ngantri, ngadem di ruangan penuh lampu warna-warni, difoto dengan dua kali pose, keluar, NGAKAK! Jangan tanya apa nama tempat yang satu ini, JANGAN :(
Bayangkan gimana rasanya jika di kawasan seluas 28 hektar ini kita terpisah dengan rombongan??? Bang Iman dan Bang Rapro sepertinya kurang sevisi dengan kami yang ingin menonton shows, alhasil mereka memisahkan diri karena ingin pemotretan pribadi hahaha~ Sejujurnya aku juga ingin sekali foto-foto di seluruh penjuru Disneyland ini, asalkan matahari tidak seterik ini dan pengunjung yang datang tidak seramai (dan sebar-bar) ini. Karena aku bukan 'ketua geng' jadinya tidak begitu peduli kemana perginya dua orang itu, beda dengan Kak Yola yang tetap berusaha menghubungi mereka. Ujung-ujungnya kami bertemu juga kok setelah seluruh shows berakhir, dan menunggu fireworks shows bersama.
Meskipun ingin sekali melihat Frozen show, kami tidak berhasil mendapat kursi kosong. Ya sudahlah, The Lion King pun menjadi penghibur kekecewaan hati. Sebagaimana yang sudah kita tahu tentang film Disney yang satu ini, The Lion King show berkisah tentang Simba yang berhasil menaklukkan ketakutan dalam dirinya sendiri hingga akhirnya bisa mengalahkan musuh dan merebut kembali takhtanya. Benar-benar menarik, readers! Aku langsung hanyut dalam cerita, serta turut bersenandung atau bergoyang mengikuti lagu yang dimainkan.
Pertunjukkan selanjutnya adalah The Golden Mickey. Berbeda dengan show sebelumnya yang disadur sesuai cerita film, The Golden Mickey adalah sebuah live event pemberian award untuk kategori-kategori spesial bagi seluruh karakter Disney. Sesuai judulnya, Mickey & Minnie Mouse jadi 'tuan rumah'-nya. The best part? Award for Romance Story! Hahaha~ Anak-anak perempuan angkatan 90-an pasti hafal dengan Disney Princesses & Princes dan punya jagoannya masing-masing. Aku? Tentu saja "Beauty and The Beast".
Akhir dari The Golden Mickey show
Sebelum fireworks show dimulai, kami kembali menyaksikan parade keliling Disneyland seperti yang telah tampil siang hari tadi. Bedanya, performance kali ini dilengkapi dengan lampu-lampu hias yang membuat suasana semakin semarak. Rasanya seperti Hari Natal saja!
Aku banyak merenung selama maupun setelah kembali dari Disneyland itu, readers. Melihat penampilan artis-artis di panggung musikal, misalnya, mereka adalah orang-orang bertalenta yang pasti latihan keras agar bisa menyamakan gerak mulut dan mimik wajah sesuai dengan suara yang di-dubbing-nya. Para artis parade juga, tidak henti-hentinya tersenyum dan bergaya menggemaskan sesuai tokoh yang mereka perankan. Misalnya Tinker Bell, si peri centil yang selalu tersenyum ceria. Penari-penari yang mengiringi parade pun tegar sekali menyembunyikan rasa capek dan gerahnya karena harus non-stop bergerak lincah dalam kostum yang pasti berat dan mengganggu itu. Bagi kita memang pekerjaan mereka terasa aneh, atau bahkan terlalu biasa. Tapi mereka bisa membawa kebahagiaan bagi anak-anak kecil yang datang kesana. Jangankan anak kecil, wong aku saja yang sudah berusia-siap-nikah ini bahagia banget kok melihat mereka! "Do what you love, and love what you do" can exactly describes their job, they brought happiness to so many people from around the world, they utilized the God-given talents so well, and eventhough it only lasted for 5-10 minutes, they already filled a place deep down in my heart :) Thank you for the beautiful memories, Hong Kong Disneyland!
Hello, new friends!
Hello! I am so happy to see you there!
Kami baru beranjak pulang dari Disneyland sekitar pukul 10 malam, berarti sudah lebih dari 12 jam kami berkeliling Hong Kong hari ini, luar biasa kan? A holiday well spent! Besok kami ingin bangun siang. Titik. Tidak ada kata tapi. Bahkan Bang Jona, si pemilik itinerary, pun tidak bisa membantah hahaha. Mari beristirahat, kawan-kawan, sampai jumpa di hari ke-3 The Marbabo Trip!
0 testimonial:
Post a Comment